Thursday, November 1, 2012

Alat - alat PBG

Macam-macam alat pengolahan bahan galian
Alat untuk Kominusi atau reduksi ukuran (ComminutionCOMMINUTION)
1. Jaw Crusher
Merupakan salah satu peralatan pemecah batu yang paling terkenal di dunia, Jaw Crusher sangat ideal dan sesuai untuk penggunaan pada saat penghancuran tahap pertama dan tahap kedua. Memiliki kekuatan anti-tekanan dalam menghancurkan bahan paling tinggi hingga dapat mencapai 320 Mpa. Jaw Crusher bekerja mengandalkan kekuatan motor. Melalui roda motor, poros eksentrik digerakkan oleh sabuk segitiga dan slot wheel untuk membuat jaw plate bergerak seirama. Oleh karena itu, material dalam rongga penghancuran yang terdiri dari jaw plate, jaw plate yang bergerak dan side-lee board dapat dihancurkan dan diberhentikan melalui pembukaan pemakaian.









Gambar 1.
Jaw Crusher
Jaw Crusher adalah type crusher yang paling umum, dimana sistem kerjanya memampatkan / menghimpit material hingga hancur, biasa digunakan untuk menghancurkan batu jenis batu yang keras, seperti batu kali, batu pegunungan, batu mineral, batu emas, batu mangan, batu besi, dsb.
Unjuk kerja dari Jaw Crusher sangat-sangat ditentukan oleh ukuran Fly wheel (Roda Gila) nya dan kekuatan Shaft, karena kedua komponen tersebut berperan vital.Utk operasional produksi penambangan Jaw Crusher ini tidak bisa berdiri sendiri, harus didukung dengan peralatan- peralatan yang lain.




2. IMPACT CRUSHER
Impact Crusher adalah type crusher dengan sistem pukul rotary dengan kecepatan rpm yang cukup tinggi, Impact crusher biasa digunakan untuk menghancurkan batu kali dan batu gunung dengan ukuran raw material tidak terlalu besar dan menghasilkan produk dengan ukuran yang kecil yang variasi ukuran nya relatif lebih homogen. Mesin ini sangat cocok untuk memproduksi abu batu atau jagungan untuk bahan baku aspalt kering atau pembuatan paving block. Utk operasional produksi penambangan Impact Crusher ini tidak bisa berdiri sendiri, harus didukung dengan peralatan2 yang lain.









Gambar 2.
Impact Crusher
3. ROLL CRUSHER
Roll Crusher adalah type crusher dengan sistem gilas rotary dengan kecepatan rpm yang realatif lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar 300 rpm dan memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar. Unjuk kerja dari mesin Roll Crusher ini bergantung pada jenis / kualiatas material gigi gilasnya, ukuran shaft dan ukuran Fly Wheel ( Roda Gila) nya, yang semuanya harus disesuaikan dengan raw material dan target kapasitas produksi. Roll Crusher biasa banyak digunakan didunia pertambangan, yaitu untuk menghancurkan batuan dengan tingkat kekerasan & keuletan yang relatif rendah, seperti batu bara, batu kapur, bahan semen, batu tembaga, belerang, dsb. Utk operasional produksi penambangan Roll Crusher ini tidak bisa berdiri sendiri, harus didukung dengan peralatan-peralatan yang lain.











Gambar 3.
Roll Crusher
4. CONE CRUSHER
Cone Crusher adalah type crusher yang cukup omogen dan customize, prinsip kerja dari Cone Crusher ini yaitu menghimpit material secara vertical rotary dengan kecepatan rpm yang cukup sedang sekitar 500 rpm dan bertumpu pada kekuatan pegas. Cone Crusher ini biasa digunakan sebagai secundery crusher, crusher lanjutan yaitu menghancurkan batuan dengan ukuran sekitar 5 – 10 cm utk menghasilkan ukuran yang dikehendaki. Kelebihan dari mesin Cone Crusher ini yaitu bisa menghasilkan struktur pecahan batu yang omogeny omogeny dengan bentuk cubical ( kotak) , sehingga sangat cocok untuk memproduksi batu tensla / batu pecah yang digunakan untuk pembuatan jalan raya. Utk operasional produksi penambangan Cone Crusher ini tidak bisa berdiri sendiri, harus didukung dengan peralatan2 yang lain.










Gambar 4.
Cone Crusher


5. SHREDDER / CRUSHER POTONG
Crusher Potong / Shredder adalah type crusher yang berfungsi multiguna, bekerja dengan prinsip memotong material dengan sistem rotary dan terdiri dari gigi pisau yang jumlah nya relatif banyak. Mesin Crusher ini biasa digunakan untuk menghancurkan / mereduksi ukuran menjadi serpihan kecil-kecil dari berbagai jenis limbah industri, seperti limbah otomotif, limbah elektronik, limbah cat, limbah kertas karton, limbah plat logam, dsb.









Gambar 5.
Crusher Potong
6. CRUSHER PLASTIK.
Crusher ini merupakan type crusher potong juga, tetapi memiliki konstruksi yang agak berbeda, berkerja dengan sistem potong rotary dengan kecepatan rpm yg cukup tinggi. Biasa digunakan untuk menghancurkan segala jenis material yang terbuat dari bahan plastik menjadi serpihan dengan ukuran sekitar 1 cm2.









Gambar 6.
Crusher Plastik

7. HAMMER MILL
Mesin Crusher jenis Hammer Mill ini adalah mesin crusher yang bekerja dengan prinsip pukul rotary dengan kecepatan rmp yang tinggi. Hampir sama dengan Impact Crusher, tetapi utk hammer mill biasanya menghasilkan produk dengan kehalusan mencapai 80 – 100 mesh. Mesin Hammer mill ini biasa digunakan untuk memproduksi pasir halus, konsentrat mineral, mineral ore, tepung batu-batuan seperti kapur, dolomite, zeolit, dsb.








Gambar 7.
Hammer Mill
8. HAMMER ROLLER MILL
Mesin crusher jenis ini prinsip kerja nya sama seperti mesin hammer mill, hanya saja proses nya dilanjutkan dengan roll mill. Mesin Hammer Roller mill digunakan untuk membuat konsentrat dari batu mineral dgn kekerasan tinggi, dan mampu menghasilkan produk dengan tingkat kehalusan tinggi yaitu mencapai 200 - 300 mesh. Sangat cocok utk digunakan dalam penambangan emas, penampangan tembaga, dsb. Khusus mesin ini, mungkin hanya kami yang membuat, karena mesin ini 100% hasil rekayasa engineering kami.









Gambar 8.
Hammer Roller Mill
9. Peralatan Pengolahan Bahan Galian
Peralatan pengolahan bahan galian yang digunakan antara lain, yaitu :
a. Sluice Box
Sluice Box biasa digunakan pada tambang semprot untuk lapisan alluvial. Dimana lapisan alluvial ini disemprot dengan air bertekanan tinggi menggunakan pompa sederhana untuk melepaskan butiran material berharga dengan fragmen alluvial. Selanjutnya aliran lumpur alluvial ini disemprotkan ke dalam sluice box tersebut untuk dilakukan proses pemisahan awal. Material berharga yang dicari dengan menggunakan metode ini umumnya adalah bijih emas dan timah.
Didalam sluice box, lumpur hasil penyedotan konsentrat yang mengandung emas yang terdapat didalam aliran lumpur dapat ditangkap (terendapkan karena berat jenisnya tinggi) dengan bantuan dasar sluice box yang dilapisi karpet. Setelah itu karpet dasaran dari sluice box ini kemudian dicuci dalam drum tertutup, agar butiran material berharga telepas dan terkumpul didalamnya. Konsentrat yang berisi campuran mineral berat selanjutnya didulang untuk mendapatkan butiran emasnya. Pada saat proses ini biasanya masih banyak material berharga yang ikut terbawa bersama tailing. Untuk menghindari proses tersebut, pada saat pendulangan campuran konsentratnya dicampurkan dengan air raksa (Hg), Hal ini memanfaatkan sifat emas yang hanya mau bersenyawa dengan Unsur air raksa tersebut. Proses ini disebut proses “Amalgamisasi”. Kemudian campuran air raksa dan emas lalu tersebut disaring menggunakan kain saring untuk mendapatkan konsentrat murni dari emasnya, konsentrat ini biasanya disebut “Bulion”. Bulion ini kemudian dibakar untuk memisahkan kembali campuran antara air raksa dan unsur emasnya.
b. Humprey Spiral
Pada metode ini, prinsip utama yang diterapkan adalah pola aliran horizontal. Adapun gaya-gaya utama yang bekerja pada sistem pengolahan dengan menggunakan alat Humprey spiral ini adalah :
1) Gaya dorong air
2) Gaya gesek air
3) Gaya grafitasi
4) Gaya Sentrifugal
Alatnya berupa Louder yang melingkar dan membentuk spiral, semakin panjang loudernya, maka konsentrat yang diperoleh akan semakin tinggi kadarnya. Terjadinya pemisahan di Humprey Spiral adalah karena feed yang dimasukkan kedalam feed tank, melalui pompa, akan dihisap masuk kedalam cyclone. Didalam cyclone, material cairan akan dipisahkan berdasarkan berat jenisnya. Material yang lebih besar berat jenisnya akan masuk kedalam feed box, dan yang ringan akan mengalir masuk kedalam louder sebagai wash water. Karena bentuk dari louder ini melingkar dari atas sampai bawah, maka terjadi gerak arus sentrifugal, dan material yang ringan akan mengalir keluar sebagai tailing, dan material berat akan masuk kedalam port konsentrat.
c. Drum Magnetic Separator
Metode ini umumnya digunakan untuk pengolahan bijih yang memiliki sifat kemagnetan. Konsentrat dan tailing dipisahkan dengan menggunakan magnet induksi yang berupa drum. Feed dijatuhkan di lubang pemasukan feed, kemudian curahan bijih tersebut akan menabrak drum magnet yang sedang berputar. Material yang memiliki sifat kemagnetan akan melengket pada drum tersebut, begitu juga sebaliknya. Ada tiga tempat output terpisah didalam alat ini.
1) Lubang keluaran untuk material yang memiliki sifat kemagnetan besar.
2) Lubang keluaran untuk material dengan sifat kemagnetan rendah yang disebut Middling. (biasanya campuran antara material magnetic dan non-magnetic)
3) Lubang keluaran untuk material non-magnetic
d. Flotation (flotasi)
Flotasi adalah jenis pemisahan antara konsentrat dan Ore, konsentrat adalah material yang mengandung unsur-unsur material berharga, biasanya dalam bentuk bijih, seperti emas dan tembaga. Dari hasil pengolahan ini, tidak 100% konsentrat material emas dan tembaga yang dapat diambil, biasanya dari 100% konsentrat, setelah dilakukan proses ekstraksi, ada sekitar 10% - 20% yang hilang.
Proses-proses dalam flotasi ini antara lain : Penghancuran, penggilingan (biasanya 2 proses ini adalah proses awal dalam pengolahan), Pengapungan, dan pengeringan. Penghancuran dan penggilingan bertujuan untuk mereduksi ukuran bijih agar sesuai dengan kapasitas alat flotasi. Flotasi sendiri dapat diartikan pengapungan, dimana yang diapungkan disini adalah material berharga yang reaktif terhadap adanya gelembung udara dan tingkat kejenuhan terhadap air. Sehingga jika suatu material sudah jenuh terhadap air, maka dia cenderung akan bereaksi dengan gelembung udara dan terangkat kepermukaan sel flotasi dalam bentuk buih. Awalnya konsentrat halus hasil penggilingan yang mengandung unsur emas atau tembaga tadi dicampur dengan Reagen untuk membuat slurry didalam sel flotasi, lalu dimasukkan udara bertekanan untuk proses pengadukannya. Reagen sendiri adalah media yang digunakan untuk membuat gelembung udara pada saat poses, reagen type ini dapat berupa kapur. Kemudian dimasukkan juga reagen type Collector, fungsinya adalah mempengaruhi semua partikel-partikel sulfida yang biasanya berupa logam agar bersifat menolak air. Setelah partikel sulfida terpengaruh oleh reagen collector. Slurry adalah campuran yang terbentuk dari fasa solid dan liquid. Maka partikel tersebut akan mengikuti gelembung dan mengapung kepermukaan sel flotasi. Partikel ini akan berbentuk buih seperti detergen yang berwarna metalik dan akan masuk ke palung konsentrat. Hasil dari proses flotasi ini harus mengalami proses lanjutan berupa proses pengeringan.
e. Conveyor Magnetic Separator
Metode ini biasanya digunakan untuk memisahkan material berupa bijih yang memiliki sifat kemagnetan. Metode yang digunakan hampir sama dengan Drum magnetic separator, namun pada alat ini, magnet tidak berbentuk drum yang berputar dan memiliki arus magnet induksi, melainkan sebuah belt conveyor yang terbuat dari lempeng logam. Bentuk dan mekanisme kerja alat dari Conveyor-nya sama dengan conveyor yang biasa digunakan pada proses pemindahan material hasil proses crushing. Namun conveyor logam ini memiliki arus magnet induksi.
Prisnsip kerjanya adalah dengan menjatuhkan material curah hasil proses crushing di atas conveyor yang sedang berjalan. Material yang tidak memiliki sifat kemagnetan akan jatuh diujung landasan conveyor dan masuk kedalam Waste port untuk selanjutnya dialirkan dengan aliran air ke tailing pit. Sedangkan material yang memiliki sifat kemagnetan akan terus berjalan bersama dengan belt conveyor, lalu belt conveyor akan dibersihkan oleh scrap, agar material magnetic terlepas dari belt conveyor ketempat penampungannya.
Penggerusan adalah proses lanjutan pengecilan ukuran dari yang sudah berukuran 2,5 cm menjadi ukuran yang lebih halus. Peralatan penggerusan yang dipergunakan adalah :
1) Ball mill dengan media penggerus berupa bola-bola baja atau keramik.
2) Rod mill dengan media penggerus berupa batang-batang baja.
3) Semi autogenous mill (SAG) bila media penggerusnya sebagian adalah bahan galian atau bijihnya sendiri.
4) Autogenous mill bila media penggerusnya adalah bahan galian atau bijihnya sendiri.
Produk dari proses pengayakan atau penyaringan ada 2 (dua), yaitu :
a. Ukuran lebih besar daripada ukuran lubang-lubang ayakan (oversize).
b. Ukuran yang lebih kecil daripada ukuran lubang-lubang ayakan (undersize).
Saringan (sieve) yang sering dipakai di laboratorium adalah :
a. Hand sieve
b. Vibrating sieve series atau Tyler vibrating sive
c. Sieve shaker atau rotap
d. Wet and dry sieving
Sedangkan ayakan (screen) yang berskala industri antara lain :
a. Stationary grizzly
b. Roll grizzly
c. Sieve bend
d. Revolving screen
e. Vibrating screen (single deck, double deck, triple deck, etc.)
f. Shaking screen
g. Rotary shifter
1.3.2. Klasifikasi (Classification)
Klasifikasi adalah proses pemisahan partikel berdasarkan kecepatan pengendapannya dalam suatu media (udara atau air). Klasifikasi dilakukan dalam suatu alat yang disebut classifier.
Peralatan yang umum dipakai dalam proses klasifikasi adalah :
a) Scrubber
b) Log washer
c) Sloping tank classifier (rake, spiral dan drag)
d) Hydraulic bowl classifier
e) Hydraulic clindrical tank classifier
f) Hydraulic cone classifier
g) Counter current classifier
h) Pocket classifier
i) Hydrocyclone
j) Air separator
k) Solid bowl centrifuge
l) Elutriator
1.4. Peningkatan Kadar Atau Konsentrasi (Concentration)
Agar bahan galian yang mutu atau kadarnya rendah (marginal) dapat diolah lebih lanjut, yaitu diambil (di-ekstrak) logamnya, maka kadar bahan galian itu harus ditingkatkan dengan proses konsentrasi.
Peralatan konsentrasi gravitasi yang banyak dipakai adalah :
a) Jengkek (jig) dengan bermacam-macam rekacipta (design).
b) Meja goyang (shaking table).
c) Konsentrator spiral (Humprey spiral concentrator).
d) Palong atau sakan (sluice box).
1.4.3. Konsentrasi dengan Media Berat (Dense atau Heavy Medium Separation)
Konsentrasi dengan Media Berat adalah proses konsentrasi yang bertujuan untuk memisahkan mineral-mineral berharga yang lebih berat dari pengotornya yang terdiri dari mineral-mineral ringan dengan menggunakan medium pemisah yang berat jenisnya lebih besar dari air (berat jenisnya > 1).
Peralatan yang biasa dipakai adalah gravity dense/heavy medium separators yang berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) macam, peralatan tersebut diantaranya :
a. Drum separator karena bentuknya silindris.
b. Cone separator karena bentuknya seperti corongan.
1.4.4. Konsentrasi Elektrostatik (Electrostatic Concentration)
Konsentrasi Elektrostatik (Electrostatic Concentration) merupakan proses konsentrasi dengan memanfaatkan perbedaan sifat konduktor (mudah menghantarkan arus listrik) dan non-konduktor (nir konduktor) dari mineral.
Peralatan yang biasa dipakai adalah :
a. Electrodynamic separator (high tension separator).
b. Electrostatic separator yang terdiri dari :
1) Plate electrostatic separator
2) Screen electrostatic separator
1.4.5. Konsentrasi Magnetik (Magnetic Concentration)
Konsentrasi Magnetik adalah proses konsentrasi yang memanfaatkan perbedaan sifat kemagnetan (magnetic susceptibility) yang dimiliki mineral. Sifat kemagnetan bahan galian ada 3 (tiga) macam, yaitu :
a. Ferromagnetic, yaitu bahan galian (mineral) yang sangat kuat untuk ditarik oleh medan magnet. Misalnya magnetit (Fe3 O4).
b. Paramagnetic, yaitu bahan galian yang dapat tertarik oleh medan magnet. Contohnya hematit (Fe2 O3), ilmenit (Se Ti O3) dan pyrotit (Fe S).
c. Diamagnetic, yaitu bahan galian yang tak tertarik oleh medan magnet. Misalnya : kwarsa (Si O2) dan feldspar [(Na, K, Al) Si3 O8].
Peralatan yang akan dipakai disebut magnetic separator yang terdiri dari :
a. Induced roll dry magnetic separator.
b. Wet drum low intensity magnetic separator yang arah aliran dapat :
1.4.6. Konsentrasi Secara Flotasi (Flotation Concentration)
Merupakan proses konsentrasi berdasarkan sifat “senang terhadap udara” oksida dan sulfida akan tenggelam bila dicelupkan ke dalam air, karena permukaan mineral-mineral itu bersifat “suka akan air” (hydrophilic). Tetapi beberapa mineral sulfida, antara lain kalkopirit (Cu Fe S2), galena (Pb S), dan sfalerit (Zn S) mudah diubah sifat permukaannya dari suka air menjadi suka udara dengan menambahkan reagen yang terdiri dari senyawa hidrokarbon.
Peralatan yang biasa dipakai adalah :
a. Mechanical flotation yang terdiri dari berbagai variasi antara lain :
1) Agitair cell
2) Denver cell
3) Krupp cell
4) Outokumpu cell
5) Wemco-Fagregren cell
b. Pneumatic flotation yang terdiri dari variasi :
1) Column cell
2) Cyclo cell
3) Davcra cell
4) Flotaire cell
1.5. Pengurangan Kadar Air (Dewatering)
Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air yang ada pada konsentrat yang diperoleh dengan proses basah, misalnya proses konsentrasi gravitasi dan flotasi.
Cara-cara pengurangan kadar air ini ada 3 (tiga), yaitu :
1.5.1. Cara Pengentalan atau Pemekatan (Thickening)
Konsentrat yang berupa lumpur dimasukkan ke dalam bejana bulat. Bagian yang pekat mengendap ke bawah disebut underflow, sedangkan bagian yang encer atau airnya mengalir di bagian atas disebut overflow. Kedua produk itu dikeluarkan secara terus menerus (continuous).
Peralatan yang biasa dipakai adalah Rake thickener, Deep cone thickener dan Free flow thickener.
1.5.2. Cara Penapisan (Filtration)
Dengan cara pengentalan kadar airnya masih cukup tinggi, maka bagian yang pekat dari pengentalan dimasukkan ke penapis yang disertai dengan pengisapan, sehingga jumlah air yang terisap akan banyak. Dengan demikian akan dapat dipisahkan padatan dari airnya.
Peralatan yang dipakai adalah :
a. Vacuum (suction) filters yang terdiri dari :
1) Intermitten, misalnya Moore leaf filter.
2) Continuous ada beberapa tipe, yaitu :
a) Bentuk silindris atau tromol (drum type), misalnya : Oliver filter, Dorrco filter.
b) Bentuk cakram (disk type) berputar, contohnya : American filter.
c) Bentuk lembaran berputar (revolving leaf type), contohnya : Oliver filter.
d) Bentuk meja (desk type), misalnya : Caldecott sand table filter.
b. Pressure filter, misalnya :
1) Merrill plate and frame filter
2) Kelly pressure filter
3) Burt revolving filter
1.5.3. Pengeringan (Drying)
Pengeringan adalah proses untuk membuang seluruh kandungan air dari padatan yang berasal dari konsentrat dengan cara penguapan (evaporization atau evaporation).
Peralatan atau cara yang dipakai ada bermacam-macam, yaitu :
a. Hearth type drying/air dried, yaitu pengeringan yang dilakukan di atas lantai oleh sinar matahari dan harus sering diaduk (dibolak-balik).
b. Shaft drier, ada dua macam, yaitu :
1) Tower drier, material (mineral) yang basah dijatuhkan di dalam saluran silindris vertikal yang dialiri udara panas (80 o – 100o).
2) Rotary drier, material yang basah dialirkan ke dalam silinder panjang yang diputar pada posisi agak miring dan dialiri udara panas yang berlawanan arah.
3) Film type drier (atmospheric drum drier) yaitu silinder baja yang di dalamnya dialiri uap air (steam).
4) Spray drier, material halus yang basah dan disemburkan ke dalam ruangan panas atau material yang kering akan terkumpul di bagian bawah ruangan.